AKTIVITAS ANDA DALAM MENGIDENTIFIKASI JENIS DAN PELUANG USAHA
- Menciptakan produk baru dan berbeda
- Mengamati pesaing potensial
- Analisis produk dan proses produksi secara mendalam
- Menaksir biaya awal
- Mempertimbangkan resiko yang akan terjadi
- Menentukan tujuan yang akan dicapai
- Membuat daftar ide bisnis
- Menilai kemampuan pribadi
- Memilih kriteria bisnis yang akan dilakukan
- Berdiskusi dengan pengusaha, konsultan,dan mentor
- Riset terhadap keadaan bisnis terkini
- Menetapkan pilihan
Kreativitas Pengalaman
Pengalaman Kreativitas
Salah satu
kreativitas yang saya miliki adalah memasak. Karena orang tua saya sibuk, mau
tidakmau saya harus memasak sendiri. Ketika pertama kali, saya memasak hal –
hal yang mudah dan harus melihat resep dari internet. Memasak hal yang sama
akan membosankan di lain hari. Sehingga saya harus mencari resep – resep baru
dengan bahan seadanya.
Menggunakan bahan subsitusi atau menambahkan bahan
komplenter untuk mengubah masakan agar tidak membosankan. Hal tersebut menambah
kreativitas dalam hal memasak. Masakan yang jarang dimasak di dirumah yang saya
lakukan adalah cream soup, spaghetti carbonara, Yakiniku dan lain – lain.
TANTANGAN WIRAUSAHA PEMULA DI ERA TEKNOLOGI
TANTANGAN WIRAUSAHA PEMULA DI ERA TEKNOLOGI
https://www.paper.id/blog/tips-dan-nasihat-umkm/tips-bisnis-digital/
Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia membuat
orang – orang memilih untuk berwirausaha. Memulai bisnis sendiri membutuhkan
kerja ekstra, menyita banya waktu, dan sangat menguras emosi. Tentunya
keuntungan dalam berbisnis sangat menarik banyak orang, tetapi kemungkinan
mengalami kegagalan adalah ancaman yang selalu ada bagi wirausaha.
Secara umum, terdapat beberapa tantangan seperti
- Ketidakmampuan pengusaha pemula dalam manajemen
- Kurangnya usaha dalam melakukan pemasaran
- Tidak dapat mengembangkan perencanaan strategis
- Pertumbuhan yang tak terkendali
- Kurang pengalaman
- Pengendalian keuangan yang buruk
- Tidak dapat mengendalikan persediaan
- Pemilihan lokasi usaha yang buruk
- Pemilihan harga barang atau jasa yang tidak tepat
- Tidak dapat mengikuti perkembangan di berbagai hal seperti teknologi, sistem, dll
Kemajuan teknologi dan globalisasi banyak membuat
wirausahawan memanfaatkan hal tersebut dalam menjalankan usahanya. Berbisnis di
era digital ini memunculkan banyak peluang sekaligus banyak tantangan bisnis
yang akan dihadapi.
Tantangan
bisnis yang akan dialami oleh wirausahawan di era teknologi :
- Transformasi Digital
Transformasi atau perubahan digital
semakin lama makin maju dan canggih dengan memiliki banyak manfaat untuk
perkembangan dunia bisnis. Teknologi dapat menghemat waktu, tenaga, serta biaya
dengan hasil yang cukup maksimal. Transformasi ini dapat menjadi tantangan
apabila bisnis yang dijalankan tidak dapat mengikutinya, seperti adanya
ketakutan mengubah cara – cara lama. Pembisnis harus dapat menyesuaikan diri
dengan perkembangan teknologi.
- Kecepatan
Masyarakat saat ini menuntut produk
dan pelayanan secara cepat dan praktis. Jika hal tersebut tidak dapat
dilakukan, maka akan beresiko ditinggal oleh konsumen. Sehingga wirausahawan
dapat bekerja sama dengan teknologi yang menyebabkan bisnis melaju lebih pesat.
- Sumber Daya Manusia
Wirausahawan harus membuat pekerja
atau sumber daya manusia dapat beradaptasi dengan teknologi. Jika tidak, akan
beresiko kerugian karena biaya besar yang dikeluarkan untuk teknologi tidak
dapat digunakan secara optimal oleh orang – orang yang terlibat.
- Masyarakat yang senantiasa berubah
Kebutuhan, keinginan, dan selera
masyarakat selalu berubah dan kompleks. Sehingga menuntut pembisnis untuk
selalu berinovasi akan meningkatkan pengetahuan pasar serta produk yang dapat
memberikan keuntungan di masa depan.
- Persaingan yang semakin ketat
Adanya teknologi memudahkan pembisnis
untuk mengintergrasikan saluran bisnis sehingga dapat dilakukan tanpa batasan
ruang dan waktu. Hal tersebut memunculkan banyak competitor dari bebagai bidang
bisnis di belahan dunia. Tantangan lain yaitu cara pembisnis untuk bersaing
secara sehat. Jika dapat bersaing dengan sehat, maka akan tercipta iklim bisnis
yang baik.
- Zero-Surveillance
Bisnis saat ini dapat dikontrol
secara jarak jauh menggunakan teknologi. Hal tersebut membuat hilangnya sosok
pemimpin yang mana keakraban pemimpin dengan karyawan akan berkurang. Tetapi konsep
zero-surveillance sebenarnya menjadi peluang dalam mengembangkan bisnis di era
digital. Pegawai pada perusahaan lebih leluasa dalam mengembangkan kreativitas
dan peran penting tidak hanya dipegang oleh pemimpin namun semua unit karyawan
sehingga kinerja perusahaan dapat lebih produktif.
Design Thinking
https://markey.id/blog/bisnis/skill/design-thinking
Design Thinking adalah salah satu metode pola pikir yang berpusat pada manusia yang menggabungkan berfikir secara kreatif, analitis, dan menerapkannya untuk memecahkan masalah tertentu.
Dalam hal berbisnis, para pemimpin bisnis akan mendapatkan hasil yang lebih baik dengan menggunakan alat dan sumber daya yang sudah dimiliki dan data yang sudah ada untuk membedah penyebab masalah strategis yang dihadapi, yaitu kesiapan pelaksanaan.Ketika perusahaan tidak memiliki wawasan kesiapan pelaksanaan atau pelaksanaan, ide-ide inovatif mereka bisa gagal dan kehilangan peluang.Di saat ini kesiapan pelaksanaan akan mendominasi penyebab hilangnya peluang.
Terdapat 5 tahap Design Thinking :
1. Empathize
Yaitu tahap untuk mendapatkan pemahaman empatik dari masalah yang ingin dipecahkan. Tahap ini menggunakan pendekatan terhadap customer. Sehingga permasalahan customer dapat diselesaikan dengan lancar.
2. Define
Setelah mendapat informasi dari tahap Empathize, informasi tersebut dianalisis dan disintesis untuk menemukan masalah inti yang akan diteliti atau diidentifikasi.
3. Ideate
Tahap untuk menghasilkan ide, ide – ide dikumpulkan untuk menyelesaikan masalah yang telah ditetapkan. Setelah itu, melakukan penyelidikan dan pengujian ide – ide tersebut untuk menemukan cara terbaik dalam memecahkan masalah.
4. Prototype
Menguji hasil – hasil produk yang dihasilkan. Sehingga dapat menyelidiki solusi masalah pada tahap ideate. Ketika ada masukan maka akan dilakukan perbaikan kembali pada prototype, sehingga dapat menghasilkan prototype yang lebih baik.
5. Test
Melakukan percobaan atau pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada masyarakat. Hasilnya akan dilakukan perbaikan untuk mengatasi masalah dan mendapatkan pemahaman tentang produk dan penggunaanya
Pengalaman Team Work
Pengalaman Team Work
https://www.careeraddict.com/5-benefits-of-teamwork-in-the-workplace
Pada saat SMA, sekolah saya
mengadakan perlombaan mural antar kelas dan menanam tanaman obat keluarga
(TOGA). Saya dan teman sekelas membagi peran untuk bisa mengerjakan perlombaan
secara efektif dan efisien. Beberapa teman ku yang memiliki kemampuan
menggambar mereka ditempatkan untuk lomba mural. Sedangkan, kebanyakan cewek
ditempatkan untuk membantu mengerjakan Toga. Karena saya tidak ahli di kedua
hal tersebut sehingga saya harus membantu keduannya seperti membeli atau
membawakan property yang digunakan.
Beberapa teman saya ada yang membuat
desain dan kami membantu bagian mewarnai background dan objek gambar. Pada saat
saya mewarnai bagian bawah, salah satu teman saya yang mewarnai bagian atas
sempat hampir terjatuh karena permukaan tanah yang tidak seimbang. Tidak
terjatuh karena saya tahan tetapi beberapa cat jatuh dibadan ku sehingga saya
perlu membasuhnya. Setelah itu, tim mural dapat mengerjakan perlombaan dengan lancar
dengan bantuan teman satu kelas.
Di tim Toga, saya membantu menggali
tanah yang akan digunakan untuk menanam. Beberapa teman ku ada yang membeli
tanaman, menyirami tanaman, dan lain – lain. Karena rencana yang kurang baik,
hasil dari kebun Toga kurang maksimal.
Sangat disayangkan ketika kami tidak
dapat juara di Toga dan hanya mendapat harapan 1 dalam lomba mural kalah oleh
kelas lain. Dari hal ini kita tahu, bahwa kerja sama perlu rencana baik dan
hasrat yang sama. Kerja sama sangatlah penting dalam dunia pekerjaan karena
dimanapun kita bekerja pasti akan berinteraksi dengan orang / kelompok lain
untuk mencapai tujuan tertentu.
Experience of Leadership
Ciri – Ciri
Pemimpin yang dimiliki :
· 1. Mampu
menunjukkan sikap berdisiplin
· 2. Kejujuran
dan Integritas
· 3. Bertanggung
Jawab
· 4. Bekerja
keras jika memiliki ambisi
Pengalaman menjadi Pemimpin
Pada
saat saya kelas 4 SD, saya pernah ditunjuk menjadi wakil ketua regu untuk
mewakili sekolah saya untuk mengikuti Pesta Siaga Kwartir Ranting (Tingkat
Kecamatan). Saat itu, saya tidak percaya hal tersebut dan sampai sekarang masih
bertanya – Tanya “mengapa pembimbing memilih saya sebagai wakil ketua padahal
dalam regu termasuk junior?”. Sejujurnya, saya ingin mengajukan pengunduran
diri tetapi akhirnya saya mencoba untuk melakukan tugas tersebut.
Pada
saat hari – H, kami akhirnya mengikuti lomba pesta siaga yang diikuti lebih
dari 25 sekolah. Hal tersebut membuatku sedikit gugup karena pertama kali
mengikuti lomba dan sebagai wakil ketua. Ketika Ketua kami istirahat, saya
ambil alih kepemimpinan regu. Saya harus membagi personil untuk mengikuti
beberapa lomba yang hanya diikuti dengan anggota terbatas. Bersyukur beberapa
lomba mendapat nilai sempurna dan dapat mengakhiri pesta siaga dengan juara 1
regu laki – laki sehingga mewakili kecamatan ditingkat Kabupaten.
Menjadi
pemimpin tidaklah mudah, butuh niat dan tanggung jawab dalam mengelola anggota.
Salah satu sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu Kharismatik. Jiwa
Leadership sangat dibutuhkan dalam dunia kerja sehingga kita harus memiliki hal
tersebut.
Pengalaman Publik Speaking atau Komunikasi
Dibuat untuk memenuhi tugas Dasar Kewirausahaan
Saya tidak memiliki pengalaman public speaking
yang seru atau hebat. Tetapi saya akan bercerita tentang pengalaman public speaking
walaupun dalam lingkup kecil.
Saya berasal dari Magelang. Saya masuk
universitas dian nuswantoro dan tidak mempunyai teman atau kenalan pada saat
awal masuk. Setelah ospek dan memasuki awal perkuliahan. Saya mulai mengenal
beberapa teman ospek yang ternyata sekelas.
Minggu pertama perkuliahan berlangsung. Pada
saat itu adalah mata kuliah Pengantar Bisnis. Di akhir pembelajaran, dosen
memberi tugas kelompok kepada mahasiswa tentang persentasi bab – bab yang ada
dalam pengantar bisnis. Tidak beruntungnya saya belum dapat kelompok dan harus
berkelompok dengan orang yang belum berkelompok. Rekan saya orangnya ternyata
cukup pemalu sehingga mau tidak mau saya harus memimpin tugas kelompok ini.
Lebih parahnya lagi kita mendapat bagian presentasi pertama.
Pada saat Sekolah menengah, saya jarang bahkan
tidak pernah untuk memimpin dalam sebuah presentasi. Jadi presentasi saat itu
cukup membuat saya gugup apalagi saya tidak mengenali audiens-nya. Dan
rekan saya tidak kalah gugupnya dengan
saya sehingga saya beberapa kali berbicara agak terbata-bata.
Saat ini sadar bahwa presentasi pun sebenarnya public
speaking walaupun dalam lingkup kecil. Saat itu pun tidak tahu cara public speaking
yang baik sehingga presentasinya pun tidak terlalu efektif. Hal yang terpenting
dari public speaking adalah mental dan dapat menguasai audiens.